GOA MAS SIGIT SELLA |
Pada hari-hari tertentu, misalnya Jumat Kliwon, Selasa Kliwon dan juga pada hari-hari besar Islam, gua itu banyak dikunjungi orang dari berbagai daerah. Tujuan mereka jelas ngalap berkah dan menenangkan diri setelah dihadapkan pada ruwetnya permasalahan hidup. Biasanya, pengunjung mempunyai keinginan tertentu menginap selama 6 hari 6 malam di Gua Masigit Sela.
GOA MASIGIT SELA |
GOA MASIGIT SELA |
Gua Masigit Sela diakui memiliki berbagai keindahan stalaktit dan stalaknit. Salah satunya stalaknit yang berada di sisi kiri ruang dalam dari mulut gua. Stalaknit itu berwarna kuning emas dan berbentuk memanjang menyerupai sebuah kasur yang tergelar. Barangkali karena kemiripan kasur itulah, orang menyebutnya sebagai kasurnya Nabi Sulaiman.
Belum diketahui secara pasti tentang sejak kapan Gua Masigit Sela itu dijadikan wisata spiritual. Namun dari petunjuk prasasti yang tertempel di sebelah kanan mulut gua itu, maka bisa diyakini gua itu ramai dikunjungi orang sejak zaman raja Solo Paku Buwono X atau sejak daerah sekitar gua tersebut masih merupakan bagian dari perairan Segara Anakan.
Sejalan dengan perkebangan zaman, Gua Masigit ternyata tetap ramai dikunjungi orang, termasuk pula sejumlah pejabat Kehakiman pada zaman kemerdekaan. Hal itu dikuatkan dengan sebuah prasasti yang menempel di dinding sebelah kiri mulut gua. Konon para pejabat yang datang sangat berharap memperoleh jabatan yang enak dan terus menanjak karirnya. Jurukunci Mang Ojo pun mengakui, hingga sekarang masih ada sejumlah pejabat pusat maupun daerah yang mendatangi gua tersebut, karena menginginkan jabatan yang enak. Kendati demikian, dari sejumlah pejabat itu meminta agar keberadaannya dirahasiakan.
Untuk menjangkau objek wisata spiritual itu boleh dibilang mudah. Meski untuk bisa menjangkau kesana, harus menggunakan perahu atau Speed Boat dari Cilacap. Bisa menggunakan perahu carteran,Speed boat carter maupun menggunakan kapal penyebrangan Cilacap-Majingklak (Ciamis). Bagi pengunjung yang menggunakan kapal penyebrangan, turun di Motean (Kampung Laut) dan disambung dengan perahu jukung atau compreng penduduk setempat,gunakan speed boat bila ingin lebih cepat dalam perjalanan .